Selasa, 08 November 2011

Belajarlah dari sikeledai

Mungkin hewan keledai disimbolkan sebagai hewan yang "dungu" atau bisa dibilang bodoh..tapi dalam kesempatan ini si"dungu" ups salah..maksudnya sikeledai yang mau berbagi kisahnya..ya bisa dibilang cerita yang mungkin bisa kita petik hikmahnya..

Ceritanya berawal dari suatu hari seekor keledai milik petani terpelosok kedalam sumur tua,keledai itu menangis berjam-jam secara memilukan, sementara petani memikirkan apa yang harus diperbuatn ya. Akhirnya petani mengambil keputusan untuk menutup sumur tersebut bersama keledainya. Pertimbangan ini diambil karena pertama: kalau sumur tidak ditutup nanati akan membahayak an orang lain.
Pertimbangan kedua: keledai tersebut sudah tua sehingga tidak terlalu berguna untuk ditolong.
Sipetani kemudian mengajak tetangganya membantu menutup sumur tersebut dengan sekop,pacul maka mulailah mereka menimbunkan tanah dan kerikil kedalam sumur.
Pada awalnya keledai berteriak- teriak dan menanngis pilu. Punggungnya tertimpa gumpalan tanah dan batu kerikil. Tapi sete;ah beberapa saat sang keledai kellihatan begitu tenang.
Petani dan para tetanggaa heran dengan perubahan sikap keledai. Sambil tetap menimbunkan tanah mereka memperhatikan apa yang dilakukan keledai.
Pada saat kerikil dan tanah menimpa punggungnya ,si keledai menggerak- gerakkan punggungnya agar tanah lepas dari badannya,kemudian menaiki tanah tersebut.
Demikian seterusnya sehingga sampailah sikeledai dekat permukaan tanah, kemudian melompat dan melarikan diri. Keledai tersebut akhirnya lepas dari kematian ,keterpurukan dan keputusasaan

Nah anggaplah tanah,kerikil,dan kotoran itu sebagai masalah dan memang begitulah Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran padamu,segala macam tanah dan kotoran.tapi Jangan biarkan menimbun kita hidup-hidup dan secara pelan–pelan membunuh kita, mungkin cara keluar dari “sumur” (kesedihan, masalah dsb) adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran dan hati kita) dan melangkah naik dari “sumur” dengan memanfaatkannya sebagai pijakan.
Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah . kita dapat keluar dari “sumur” yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah, Guncangkan hal negatif yang menimpa dan melangkahlah naik, seperti keledai yang kita kenal sebagai hewan bodoh dan dungu..tapi dengan semangatnya dia untuk tetap terus hidup..sikeledaipun terus berusaha dan berusaha...
Masa kita yang makhluk ALLAH swt dan telah diberi pikiran yang hebat harus kalah dengan siKeledai..
masa kita cepat menyerah dengan keadaan yang ada..Ingat Cobaan dan masalah itu seperti gembok dan anak kuncinya..Jadi ALLAH swt memberi masalah dan cobaan itu pasti ada jalan keluarnya..seperti gembok dan anak kuncinya.